Monday, June 29, 2015

Masjid Agung Sunan Ampel dan sejarahnya

Menara Masjid Agung Sunan Ampel - Surabaya


Assalamu alaikum wr wb.

Gimana kabarnya sobat pembaca semua? Semoga diberi kesehatan selalu. 

Blog Littlewawan juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan bagi umat muslim. Yang lagi berpuasa, tetap semangat puasanya. Kalo lagi ambil air wudhu, jangan diminum ya airnya, wakakaka…

Mumpung sedang bulan suci Ramadhan, blog Littlewawan berkunjung ke lokasi religi di Surabaya, yaitu Masjid Agung Sunan Ampel. Masjid ini adalah masjid yang tergolong tua lho, didirikan tahun 1400an coy! Pembangunannya dilakukan oleh Sunan Ampel beserta para santrinya. Lokasinya di kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya. Masjid ini dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang padat sehingga masjid tidak terlihat dari jalan raya. Selain itu disekitar masjid banyak yang berjualan kurma, perlengkapan sholat, pakaian taqwa, juga parfum Arab dan masakan Arab. Mengunjungi daerah ini serasa sudah berada di Arab dehhh bro. apalagi di daerah ini banyak dihuni orang keturunan Arab.

Sedikit cerita sejarah mengenai Sunan Ampel ya bro, supaya paham jasa beliau bagi umat muslim.
Beliau dilahirkan tahun 1401 di kerajaan Champa (Vietnam), diberi nama Raden Rahmat. Semula Champa bukan kerajaan Islam, tapi berkat ayahnya Rd Rahmat, sang raja kemudian memeluk Islam. Ayah beliau adalah Maulana Malik Ibrahim. Ibu beliau adalah seorang putri dari Raja Champa. Berarti Rd Rahmat memiliki darah keturunan Arab & Vietnam.

3 tahun setelah Rd Rahmat lahir, sang ayah berangkat ke pulau Jawa untuk berdakwah, yaitu di daerah Gresik. Diduga sampai akhir hayatnya sang ayah tidak bertemu lagi dengan Rd Rahmat. Sang ayah juga dikenal dengan sebutan Sunan Gresik.

Setelah dewasa Rd Rahmat dikirim ke pulau Jawa atas permintaan bibinya. Bibinya adalah Putri Dwarawati, yang menikah dengan Raja Kertabumi Brawijaya (kerajaan Mojopahit). Dari pamannya itu, Rd Rahmat diberi tanah di daerah Ampel-Surabaya. Kemudian beliau mendirikan masjid dan pesantren disana. Kemudian beliau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.

Rd Rahmat dinikahkan dengan putri dari adipati di Tuban bernama Condrowati, juga dikenal sebagai Nyai Ageng Manila. Pernikahan ini menghasilkan 5 anak, diantaranya kelak menjadi Sunan Bonang dan Sunan Derajat. Putri Rd Rahmat ada yang menikah dengan Sunan Gunung Jati, ada yang menikah dengan Sunan Kalijaga, dan ada juga yang menikah dengan Sunan Kudus. Memang bener kata orang, manusia soleh itu menurunkan manusia yang soleh juga, betul kan?

Istri kedua Rd Rahmat yaitu Dewi Karimah, yaitu putri dari Ki Wiroseroyo (Ki Kembang Kuning). Dari pernikahan lahir 6 anak. Kelak putrinya ada yang menikah dengan Sunan Giri, juga ada yang menikah dengan Rd Patah (raja Demak pertama).

Ckckck… jaman sekarang mungkin tidak ada lagi manusia seperti beliau, yang memiliki putra putri juga menantu orang-orang yang soleh semuanya.
Selasar masjid

Ruang sholat
Ruang sholat dengan kolom-kolom besar


Ajaran Sunan Ampel yang terkenal, yaitu Mo-limo, terdiri dari :
-          Moh main (tidak main judi).
-          Moh ngombe (tidak minum yang bikin mabuk).
-          Moh madat (tidak pakai narkoba).
-          Moh maling (tidak mencuri).
-          Moh madon (tidak bermain perempuan).

Salah satu sudut luar masjid
Halaman masjid yang rindang

Sunan ampel punya banyak santri. Selain para menantunya yang disebut diatas, beliau juga punya santri yang terkenal lainnya. 

Diantaranya adalah Sonhaji, merupakan santri dari Yaman. Keahliannya sebagai nahkoda, diberi tugas oleh Sunan Ampel untuk mengatur arah kiblat masjid Ampel. Dengan keahlian navigasinya dia pun bisa menentukan arah kiblat, tetapi orang-orang meragukannya. Sonhaji lalu membuat lubang di dinding masjid, lalu orang-orang disuruh mengintip dari lubang itu. Subhanallah, dari lubang itu seperti terlihat Ka’bah di depan mata. Sejak itu Sonhaji disebut juga mbah Bolong. 

Makam Mbah Bolong dekat dengan makam Sunan Ampel.

Ada juga santri bernama Mbah Sholeh yang dikabarkan meninggal sampai 9 kali (kaya’ kucing ya, katanya punya nyawa 9). Jadi ceritanya, Mbah Sholeh adalah santri yang biasa menyapu lantai masjid sampai benar-benar bersih. Suatu waktu Mbah Sholeh meninggal. Adapun penggantinya tidak mampu membersihkan masjid seperti almarhum. Sunan Ampel secara spontan berkata ingin ada orang seperti Mbah Sholeh. Subhanallah, mendadak muncul sosok seperti Mbah sholeh yang bisa membersihkan masjid benar-benar bersih lagi. Tidak berapa lama, santri ini meninggal. Namun sosoknya muncul lagi setiap Sunan Ampel ingin masjid dibersihkan lagi, lalu meninggal lagi. (wiiii serem ya, udah meninggal kok bisa muncul lagi…). Kejadian ini berulang terus sampai 8 kali. Saat Sunan Ampel sudah meninggal, sosok Mbah Sholeh sudah tidak muncul.

Makam Mbah Sholeh diletakkan terpisah dengan makam Sunan Ampel, jumlahnya ada 9 makam, yang diyakini sebenarnya makam 1 orang.

Nyata atau tidaknya cerita-cerita itu, sepertinya susah untuk dibuktikan, karena sudah lama sekali terjadinya. Dikembalikan pada keyakinan masing-masing, oke gaes ?
Suasana dalam area makam Sunan Ampel

Pintu gerbang area makam Sunan Ampel
9 makam Mbah Sholeh
Makam pahlawan nasional KH Mas Mansyur juga ada di dekat masjid

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak, kemudian dimakamkan di dekat Masjid Ampel Surabaya. Semoga arwah beliau mendapat ketenangan di sisi Allah SWT, amiiiin.

Demikian tulisan kami mengenai Sunan Ampel, semoga bermanfaat untuk sobat pembaca semuanya. Kami harapkan para pembaca selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.


Foto-foto narsis gak ketinggalan


No comments: