Monday, July 28, 2014

Idul Fitri



Manusia
Lahir – hidup – mati
Semua mengalaminya

Manusia
Individu – social
Gabungan keduanya

Manusia
Pahala – dosa
Menjalani keduanya

Tapi di hari yang fitri ini
Manusia kembali suci

Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan bathin

Wassalamu alaikum wr wb.

Sunday, July 20, 2014

Masjid Raya di kota Roma Itali





Assalamu alaikum wr wb.

Meskipun di benua Eropa umat muslim adalah kaum minoritas, tapi disana juga terdapat masjid-masjid besar yang tidak kalah megah dan indah bila dibandingkan dengan Negara-negara di Timur Tengah. Salah satunya adalah Masjid Besar Roma (Grand Mosque of Rome, Moschea di Roma).

Mari kita ulas sedikit mengenai masjid ini di blog Little Wawan.

Pada tahun 1970an, Raja Fahd dari Arab Saudi berkunjung ke kota Roma. Beliau merasa kesulitan untuk menemukan masjid untuk melaksanakan ibadah sholat. Raja Fahd mengutarakan hal ini kepada pejabat Itali. Bahkan Raja Fahd menyanggupi pembiayaan pembangunannya. Sebenarnya keberadaan sebuah masjid mutlak diperlukan karena di kota Roma banyak perwakilan Negara lain yang beragama Islam. Biaya pembangunan juga disokong oleh Pangeran Muhammad Hasan dan istrinya, Putri Razia Begum, dari Afghanistan.

Tanah lokasi masjid adalah tanah sumbangan Dewan Kota Roma. Sayangnya pembangunan masjid berlangsung sangat lama. Tanah diperoleh pada tahun 1974. Pembangunan dimulai tahun 1984, disaksikan oleh Presiden Republik Italia Sandro Pertini. Penyelesaian dan pembukaan pada 21 Juni 1995. Arsiteknya adalah Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti dan Sami Mousawi.

Bangunan masjid dijadikan satu fungsi dengan pusat budaya Islam. Lokasi masjid berada di Acqua acetosa, di dekat sebuah bukit. Di sekitar masjid adalah kompleks olahraga & kantor-kantor kedutaan.



Gaya arsitektur masjid, mencoba menggabungkan antara arsitektur modern dan arsitektur masjid di Timur Tengah, dan ada juga pengaruh arsitektur klasik Romawi. Pewarnaan façade dominasi warna cream, sesuai dengan warna bebatuan dan pasir di Timur Tengah. Sementara kolom-kolom yang berjajar rapi seperti gaya arsitektur Romawi.



Kolom-kolom Struktur memiliki bentuk unik yaitu mengambil ide bentuk pohon kurma/palem. Kolom menyambung dengan ornament bada bagian ceiling.



Bentuk ceiling yang tinggi, tentunya memerlukan solusi untuk masalah pencahayaan. Untuk itu dipasang lampu-lampu gantung, dengan gaya yang agak klasik. Kapasitas masjid yaitu 12.000 orang.




Bagian luar masjid ditata baik dengan areal terbuka dan pedestrian yang cukup lapang. Kadang diluar dipakai untuk area berjualan makanan. Menara masjid memiliki bentuk seperti kolom-kolom masjid. Tinggi menara 43m.




Demikian ulasan mengenai Masjid Raya kota Roma. Semoga bisa menambah wawasan sobat Little Wawan yang membacanya. Terimakasih.

Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.


Friday, July 18, 2014

Kopi dan Asal-usulnya




Assalamu alaikum wr wb.

Minuman kopi adalah minuman yang cukup digemari, karena konon kabarnya memberi efek menyegarkan badan dan menghilangkan kantuk. Tapi bagaimana sejarah awal ditemukannya minuman kopi? Kali ini blog Little Wawan akan memberikan sebuah ulasan sederhana mengenai kopi.

Ada beberapa versi mengenai asal-usul minuman kopi.

Versi pertama, yaitu kisah seorang penggembala kambing suku Abyssinia di Kaffa (Kefa) Negara Ethiopia bernama Kaldi. Suatu saat ia  menggembala kambingnya di sebuah dataran tinggi dekat sebuah biara. Kemudian kambing-kambing itu memakan buah merah yang tumbuh pada sejenis tanaman semak. Ternyata kambingnya mulai melompat-lompat dan mengembik keras. Kaldi menjadi penasaran dan mencoba memakan buah merah itu. meskipun pahit tapi Kaldi merasakan kesegaran tubuh setelah memakannya.



Kaldi lalu membawa buah itu pulang, lalu meminta istrinya untuk membagi buah itu dengan biarawan yang tinggal di sebuah biara dekat dengan rumah Kaldi. Namun para biarawan tidak menyukainya lalu membakar buah merah itu ke dalam api. Namun saat dibakar itu, buah merah itu menimbulkan aroma unik yang sedap. Karena penasaran buah yang terbakar disiram dengan air. Para biarawan lalu mencicipi air dari bekas buah merah yang terbakar. Ternyata mereka merasa tubuhnya menjadi segar. Akhirnya para biarawan terus meminum air buah itu supaya mereka kuat beribadah di malam hari.

Versi kedua, yaitu kisah ahli pengobatan bernama Omar dari Yaman. Dia adalah murid dari Syekh Abou'l Hasan Schadheli dari Mocha(Al Mukha)negara Yaman(Yemen). Karena sebuah kesalahan, Omar diasingkan di sebuah gua di padang pasir Ousab.



Suatu saat Omar merasa sedih dan lapar, dia menemukan buah berwarna merah dari sejenis tanaman semak. Omar mencoba untuk memakannya mentah-mentah tapi ternyata buah itu pahit rasanya. Buah itu pun dicoba untuk dipanggang, tapi ternyata buah itu malah mengeras, sehingga tidak dapat dikunyah. Untuk melunakkannya kembali, buah itu direbus dalam air panas. Ternyata saat direbus, airnya menjadi berwarna kecoklatan dan menimbulkan aroma yang sedap. Omar lantas mencoba meminum air rebusan itu. setelah meminum air rebusan itu omar merasa tubuhnya segar kembali.

Omar pun menceritakan hal ini pada orang di sekitarnya. Hingga akhirnya penguasa kota Mocha juga mendengar mengenai khasiat air rebusan buah merah temuan Omar. Omar pun dipanggil kembali ke Mocha, dengan membawa buah temuannya. Omar mendapat pujian dari penduduk Mocha dan dihormati sebagai orang suci. Sebuah biara dibangun untuk menghormati dirinya. Dari kota mocha buah kopi diperjualbelikan ke kota lainnya. Selanjutnya akan muncul kopi rasa coklat, yang diberi nama Mocha, sesuai dengan nama kota Mocha tempat pertama dijualbelikan buah kopi.

Lukisan kota Mocha


Versi lainnya, yaitu tentang seorang sufi dari Yaman bernama Ghothul Akbar Nooruddin Abu al-Hasan al-Shadhili. Saat ia sedang mengunjungi Ethiopia, ia melihat burung-burung yang memakan buah merah menjadi terbang dan berkicauan dengan bersemangat. Ia pun lalu membawa buah itu ke Yaman dan menjadi minuman kaum sufi, sehingga mereka kuat beribadah di malam hari.

Dari berbagai versi itu, belum dapat dipastikan yang mana keaslian dan keakuratan ceritanya, tapi bisa dikatakan bahwa kopi memang berasal dari Ethiopian dan Yaman.

Sedangkan istilah kopi sendiri berasal dari kata ‘koffie’ (bahasa Belanda), kata ‘kahve’ (bahasa Turki), kata ‘qohwa’ atau ‘qohhwat al-bun’(bahasa Arab).


Wanita Palestina menumbuk buah kopi

Caffehaus di Jerman
Demikian asal-usul dari kopi, yang berawal dari benua Afrika/Timur Tengah, akhirnya sekarang ditanam di berbagai Negara di dunia dan dapat dinikmati minumannya oleh semua orang. baik itu diminum di rumah atau diminum baramai-ramai di berbagai cafe. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan sobat Little Wawan yang sudah membacanya.
Terimakasih.

Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.

Sumber :
http://en.wikipedia.org






Tuesday, July 1, 2014

Istana Muslim Moor di Spanyol





Assalamu alaikum wr wb.

Pada saat ini umat muslim di Eropa bisa dikatakan minoritas jumlahnya, tapi sisa kebudayaan masih ada disana, salah satunya adalah Istana Alhambra. Istana itu terletak di Granada Spanyol.  Posisinya diatas bukit Alsabika, di tepi sungai Darro, di tepi jalan Cuesta del Rey Chico. Posisinya yang tinggi sehingga dapat memandang ke seluruh kota dan padang rumput. Bersebelahan dengan Alhambra adalah istana Generalife (Jannat al Arif) yang ada diatas bukit Cerro del Sol .

Semoga tulisan berikut ini mengenai istana Alhambra bisa menambah wawasan sobat Little Wawan yang membacanya.

Alhambra berasal dari bahasa Arab, yang berarti “merah”. Nama lengkapnya Calat Alhambra, artinya “benteng merah”. Nama ini muncul karena dinding luarnya berasal dari tanah liat yang berwarna kemerahan.


Awalnya ini adalah Bangunan benteng kecil, tahun 889. Benteng ini dibangun oleh Sawwar bin Hamdun dari kekhalifahan Cordoba Spanyol. Setelah sekian lama tidak terurus, oleh Raja Mohammed ben Moor Al-Ahmar/Mohammed I(1238-1273) dijadikan istana, pada pertengahan abad ke-11. Kemudian pembangunan diteruskan oleh Mohammed II (1273-1302) dan Muhammad III (1302-1309) juga Raja  Yusuf I(1333-1353), dilanjutkan oleh Mohammed V (1353-1391).

Berawal dari benteng kecil, kemudian dibangun menara pengawas (Watch Tower/Torre de la Vella) dan menara penjaga (The Keep/Torre del Homenaje). Dilanjutkan oleh pembangunan kanal air, gudang, tempat senjata, sehingga menjadi benteng yang besar. Karena berfungsi untuk istana juga, dibangun ruang lainnya, Patio Singa (Patio de los Leones), Gerbang Keadilan (Puerta de la Justicia), tempat pemandian, ruang Comares, Aula Boat (Sala de la Barca).

Secara keseluruhan, komposisi ruangan tidak terorganisir secara structural, karena penambahan ruangan terjadi secara bertahap, tanpa ada master plan dari awal pembangunan. Tapi hal itu sebenarnya wajar terjadi pada saat itu.

Pengaruh budaya Islam yang dipadukan dengan Bangunan istana atau benteng ala Eropa sangat nyata terlihat dalam tampilan Bangunan Alhambra. Ruang-ruang berbentuk segi empat dalam berbagai variasi ukuran, saling terhubung satu sama lainnya. Hampir semua bagian ruangan diisi dengan dekorasi geometris ala budaya Islam, juga diisi dengan kaligrafi syair Islami. Di beberapa bagian sinar matahari dan angin bisa masuk lewat kisi-kisi dekoratif.

Deretan kolom-kolom di area selasar diberi dekorasi Islami. Dinding antar kolom diberi lengkungan, juga bukaan ruangan bagian atasnya diberi lengkungan. Ruang terbukanya diisi dengan taman-taman yang indah, juga kolam dan aliran air yang gemericik, sehingga bagaikan perwujudan “surga di bumi” seperti yang tertulis dalam ayat-ayat Al Quran.

Gaya arsitektur Alhambra memiliki keunikan tersendiri, karena tidak sama persis dengan gaya arsitektur di Timur Tengah. Karena keunikannya, gaya arsitektur ini mempengaruhi gaya arsitektur Spanyol saat itu.

Pada tahun 1492, penguasa kesultanan Granada yaitu Muhammad XII menyerah tanpa syarat setelah diserang oleh tentara gabungan Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Castille, sehingga istana Alhambra luput dari penghancuran tentara musuh. Oleh penguasa baru, istana itu coba dibangun kembali dengan gaya Renaissance, namun hal ini tidak pernah tuntas. Akhirnya istana Alhambra dibiarkan terbengkalai cukup lama, sehingga banyak bagian yang rusak.

Setelah dibiarkan rusak selama beberapa abad, istana ini ditemukan kembali oleh para sarjana Eropa pada abad ke-19. Bangunan istana direnovasi kembali, sehingga keindahannya bisa terlihat lagi. Alhambra juga ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh badan UNESCO yang wajib dijaga. Keindahannya menjadi inspirasi bagi banyak lagu dan cerita.

Demikian ulasan kami mengenai istana Alhambra yang merupakan bukti keindahan arsitektur Islam di Eropa pada masa lampau. Untuk sobat Little Wawan yang ingin menambahkan info atau ingin berkomentar, silakan untuk menuliskan di kolom komentar. Terimakasih atas waktunya membaca tulisan kami.















Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.

Sumber :


Tulisan sebelumnya :












marhaban-ya-ramadhan


Baca juga tulisan menarik lainnya di blog kami : 


autoblog-11



littlewawan