Sunday, May 24, 2015

Touring to Goa Cina Beach (2)

Pantai Goa Cina dengan ombak besar dari Samudera Hindia



Sambungan dari bagian-1.
touring-to-goa-cina-beach 

Kemudian ada arah panah belok ke kiri untuk menuju lokasi. Disini jalannya menyempit. Kemudian sampailah kami di Pantai Goa Cina. Alhamdulillah…

Masuk area parkir yang luas, ternyata sudah banyak kendaraan yang parkir. Warung-warung makan juga banyak disekitar area parkir. toilet dan mushola juga banyak. Ada area untuk camping juga, biasanya muda-mudi yang suka camping disini. (Loh kok muda-mudi tidur di dalam tenda?)

Area parkir langsung berbatasan dengan pantai. Pantainya luas, pasirnya putih kekuningan. Yang menarik terdapat banyak batu karang besar di sekitar pantai yang menjulang tinggi sehingga menciptakan keindahan tersendiri.

Ingat jangan sembarangan berenang disini! Ini adalah laut pantai selatan, alias Samudera Hindia, ombaknya besar dan keras, juga dalam bro. yang ingin bermain air cukup di area yang dangkal, atau di area yang menyerupai laguna karang. Airnya pun bening sehingga terlihat dasar karang dan pasir lautnya.

Lalu dimanakah goa yang dimaksud? Goa Cina berada disebuah karang yang agak miring menghadap ke laut. Masuknya lewat sebuah jalan kecil, lalu memanjat keatas dan masuk ke sebuah celah kecil. Di dalamnya sempit dan gelap. Ada sesajen/dupa yang diletakkan di dalam goa. Di dekat goa ada batu yang seperti dikeramatkan, dibatasi oleh pagar.

Kemudian setalah hari agak sore kami pun balik ke kota Malang.

Demikian catatan perjalanan kami ke Pantai Goa cina. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat. Kami ucapkan terimakasih untuk sobat yang sudah membacanya, kami harpakan sobat semua bahagia dan sehat selalu.

Batu karang besar di tengah laut




Batu karang dan pasir pantai



Area pantai yang luas



Air pantai yang jernih


Batu yang dikeramatkan

Jalan masuk ke goa

Suasana di dalam goa

Foto selfie dulu dong


Touring to Goa Cina Beach

Pantai Goa Cina di Malang selatan, dengan banyak batu karang besar


Assalamu alaikum wr wb.

Gimana kabarnya sobat pembaca semua? Semoga selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan selalu.

Kali ini blog Little Wawan akan menuliskan pengalaman perjalanan touring ke Pantai Goa Cina. Hmmm…. Pantai Goa Cina, dimana itu? pastilah masih banyak yang belum pernah mendengar namanya.

Pantai ini posisinya di Malang selatan-Jawa Timur, yaitu di wilayah Sumbermanjing Wetan, lumayan masih agak jauh dari Kota Malang sekitar 3-4 jam perjalanan.

Hari sabtu, 16 Mei 2015, jam 8 pagi, kita berangkat dari perumahan di daerah Lawang-Malang. Brooong-brooong…, let’s go. Neng Riris meluncur (Neng Riris adalah panggilan untuk mobil Yaris kesayangan). Melewati Singosari, Malang, menuju arah Turen. Jalan relative lancar. Karena hari libur, cukup banyak rombongan komunitas mobil dan motor yang melintas, seperti komunitas mobil Pajero, motor Ninja, dll. Sepertinya arah mereka menuju Pantai Sendang Biru atau Pantai Balekambang. Kenceng semua larinya, jossss….!

Setelah melintasi kota Turen, masuk ke wilayah Sumbermanjing Wetan, disini tantangannya mulai terasa bro. dari Turen didepan kelihatan bukit yang tinggi, tertutup oleh lebatnya hutan, nahhh pantai yang dituju ada dibalik bukit itu.

Mulai masuk hutan, jalanan menanjak. Jalannya juga berkelok-kelok. Gak tau deh ada berapa banyak kelokannya, yang pasti banyak banget. Disini keunggulan mobil tipe hatchback menunjukkan jati dirinya, jalan aspal yang berkelok-kelok bukan hambatan. Gas yang dalam, mainkan kopling ama persneling, main rem sedikit, setir dimainkan mengikuti arah jalan. Broooong…. Serasa di jalan bukit Akina di film Initial-D.
Begitu sudah sampai di ketinggian, mulai terlihat jurang yang menganga di tepi jalan. Pepohonan masih lebat. Kemudian jalan mulai berkelok-kelok turun. Terkadang terlihat perumahan penduduk desa.

Akhirnya kami sampai di sebuah pertigaan antara Pantai Sendang biru & Goa Cina. Tertulis ke lokasi yg dituju sekitar 5 km lagi. Tapi oh my God…, jalan di depan bukan aspal! Sepanjang 5 km adalah jalan batu dan tanah. Sepertinya di daerah itu awalnya bukit batu yang dicutting untuk dibuat jalan. Mungkin beberapa bulan lagi udah menjadi jalan aspal, I don’t know men. Kondisi jalan gini so pasti gak cocok buat Neng Riris yg merupakan mobil hatch back berbody rendah. Beberapa kali bagian bawahnya tergerus jalan tanah-batu yang bergelombang. G A L A U, bikin galau hatikuuu.

Jalan aspal pedesaan

Jalan aspal di dalam hutan bukit
 

Mulai memasuki jalan tanah-batu
Bersambung ke bagian-2.
touring-to-goa-cina-beach-2 

Tuesday, May 12, 2015

Pertempuran Surabaya & Museum Tugu Pahlawan (2)



Patung sosok proklamator Soekarno-Hatta di pintu masuk area Tugu Pahlawan



Sambungan  dari bagian-1.
Pertempuran Surabaya & Museum Tugu Pahlawan 

Masuk ke area monument, kita akan bertemu dengan patung proklamator Soekarno-Hatta. Di belakang patung ada pilar-pilar bundar yang seolah retak karena bekas pertempuran. It’s cool men, mengingatkan akan dahsyatnya pertempuran. 

Kemudian di belakangnya sudah terlihat tugu yang berdiri dikelilingi oleh taman. Areal lapangan luas dengan rumput yang menghijau. Di dekat tugu ada makam para pahlawan tak dikenal yang dimakamkan dalam 1 pusara. Salut untuk mereka. Di bagian pinggir lapangan, ada pedestrian yang rindang dengan pepohonan, adeeeemmm…. Saking ademnya banyak muda-mudi yang duduk berduaan, lagi ngapain? Gak ngerti aku. Mumpung gratis, murah meriah men!


Makam pahlawan tak dikenal

Di area ini juga ada patung Bung Tomo, tokoh pejuang yang terkenal pidatonya menggerakkan perlawanan rakyat Surabaya. Dipamerkan juga mobil kuno milik Bung Tomo. Ada juga patung Walikota Doel Arnowo, yang merupakan walikota Surabaya, tugu ini dikerjakan pada masa pemerintahan beliau. Patung Gubernur Soerjo, merupakan gubernur Jawa Timur yang menolak ultimatum Inggris.

Patung Bung Tomo

Patung Walikota Doel Arnowo

Patung Gubernur Soerjo
Hmmm... itu anaknya siapa ya? gayanya udah kaya' Bung Tomo berpidato
Lurus terus ke belakang, terlihat pintu masuk Museum 10 november. Setelah melewati pintu masuk, kita diarahkan turun ke lantai bawah melewati jalan melingkar dan escalator. Kemudian dari escalator, masuk ke koridor yang menuju hall museum. Di dalam hall lantai bawah dipajang berbagai macam foto-foto pejuang dan foto/lukisan pertempuran. Dari foto atau lukisan itu bisa dibayangkan betapa dahsyatnya pertempuran yang terjadi, sehingga nyawa manusia seolah tiada artinya.

Mobil milik Bung Tomo - Ford Capitan


Seragam tentara pejuang

Foto Mayjen Sungkono
Betapa beruntungnya kita yang hidup di jaman damai ini.

Ada juga patung yang menggambarkan para pejuang menghadapi peperangan meskipun harus dibayar dengan nyawa. Patung diletakkan di tengah hall, diatas ukiran berbentuk bunga teratai (kenapa bunga teratai? I don’t know why…)

Patung pejuang pertempuran Surabaya

Ada ruangan khusus seperti bioskop kecil, dengan film jaman perjuangan, ada Bung Tomo dan penggambaran rakyat yang berangkat bertempur.

Di hall lantai atas ada macem-macem senjata yang dipakai seperti senapan, pistol, bambu runcing, juga ketapel (what????). bener-bener pemberani deh, pergi perang dengan ketapel. Kalo sobat pembaca, ada yang berani?

Salinan pidato Bung Tomo
Bambu runcing




Aneka macam senapan tua
Kemudian ada ruang diorama, di dalamnya ada diorama yang menggambarkan suasana saat itu. ada diorama perundingan Presiden Soekarno dengan tentara Inggris, diorama pertempuran markas Kempetai, diorama insiden Hotel Yamato, dll. Keluar dari hall museum, ternyata sekelilingnya ada koridor dan kolam ikan.

Diorama perundingan gencatan senjata

Diorama pertempuran

Diorama insiden bendera hotel Yamato

Diorama pertempuran

Menuju pintu keluar, naik ke lantai atas lewat escalator & lantai melingkar. Diluar terlihat bentuk Bangunan museum, yaitu berbentuk piramida dengan bagian atasnya memakai bahan semi-transparan sehingga sinar matahari masuk ke dalam. 


Atap hall museum
Di dekatnya ada panser dan meriam tua.

Kemudian kami keluar lewat pedestrian di samping lapangan menuju halaman parkir.

Demikian pengalaman kami mengunjungi Museum & Monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Bila sobat luarkota yang kebetulan berkunjung ke Surabaya, silakan datang kesana, untuk menyegarkan memori jaman perjuangan kemerdekaan. Jas merah-jangan sampai melupakan sejarah! Iya kan bro?

Tugu Pahlawan, view dari pintu museum

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi. Semoga sobat pembaca diberikan kesehatan selalu, sehingga bisa terus mengikuti tulisan kami. 


Foto selvie dulu doooong ...

Amiiin. Wassalam.


Phone/Whatsapp : +6281331122195
Email : little.wawan@gmail.com
Twitter : @little_wawan
Facebook : littlewawanblogger


Tulisan sebelumnya :
touring to dalegan beach