Friday, May 9, 2014

Isra Mi’raj, teori mekanika kuantum, wormhole



Assalamu alaikum wr wb.

Hallo sobat little wawan sekalian.
Peristiwa Isra’ dan mi’raj baginda rasul Nabi Muhammad saw., merupakan peristiwa penting terkait adanya perintah sholat wajib 5 kali sehari. Isra’ merupakan perjalanan yang dilakukan Rasulullah saw dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Palestina. Mi’raj merupakan perjalanan beliau dari Baitul Maqdis menuju langit (Sidratul Muntaha). Di langit beliau bertemu dengan nabi-nabi pendahulu, diperlihatkan penduduk surga, juga penduduk neraka, dan beliau bertemu langsung dengan Allah swt.

Dalam perjalanan itu beliau ditemani oleh malaikat Jibril. Kendaraan yang dipakai yaitu “buraq”, yang bisa bergerak sangat cepat, sehingga perjalanan isra’ mi’raj cukup dilakukan dalam 1 malam saja. Bagi manusia awam tentu susah untuk menerima dengan akal sehat, bagaimana mungkin perjalanan yang begitu jauh cukup dilakukan dalam 1 malam. Namun dengan kekuasaan dan ijin Allah swt, hal itu sangat mungkin terjadi.

Namun dengan menggunakan teori mekanika kuantum oleh Dr Stephen Hawking, mungkin bisa menjadi gambaran bahwa isra’ mi’raj memang bisa terjadi sesuai akal sehat manusia. Dr Stephen Hawking adalah ahli fisika teoritis yang terkenal dengan berbagai tulisan fisika kuantum, kosmologi, lubang hitam, dll.



Seperti kita tahu, bahwa matahari atau bintang memiliki gravitasi yang besar, juga memiliki bahan bakar yang membuatnya bercahaya dan mengeluarkan panas. Sebuah bintang yang sudah tua akan kehabisan bahan bakarnya sehingga mati, tapi gravitasinya tetap ada sehingga menjadi black hole(lubang hitam) yang akan menyedot massa yang ada disekitarnya. Bahkan cahaya pun dapat berbelok bila melewatinya. Mengenai pengaruh gravitasi terhadap cahaya, bisa dilihat saat gerhana matahari, posisi cahaya bintang seolah berbelok mendekati gerhana.



Untuk massa yang tersedot ke dalam black-hole, akan pergi kemana? Hal ini yang masih menjadi pemikiran para ahli. Menurut Hawking, massa yang masuk ke dalam black-hole akan masuk di dalam worm-hole (lubang cacing) dan keluar di alam semesta yang berbeda. Menurut Hawking, pola waktu nyata yang kita alami sekarang tidak berlaku dalam perjalanan di worm hole. Pola waktu nyata, maksudnya pergerakan waktu terus ke depan, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan seterusnya. Jadi waktu nyata tidak bisa berbalik ke masa silam.

Berbeda dengan pola waktu maya, yaitu pergerakan bisa melompat-lompat ke masa depan, juga ke masa silam. Pola waktu maya inilah yang terjadi dalam worm-hole. Massa yang masuk dalam worm hole, akan keluar di tempat yang jauh lokasinya, juga akan keluar di masa depan atau di masa silam. Namun problem dari worm-hole yaitu tidak ada massa yang bisa melewatinya secara utuh, dan tidak bisa diprediksi dimana dan kapan kemunculannya.

Dari teori ini, bila dikembalikan ke kisah isra’ mi’raj, bahwa dengan kekuasaan Allah swt, baginda Rasulullah dimasukkan ke dalam worm-hole dan dikeluarkan di palestina. Kemudian dimasukkan lagi dalam worm hole dan dikeluarkan di berbagai tingkat langit, di masa yang jauh ke depan setelah kiamat, sehingga beliau bisa melihat orang yang dimasukkan di surga dan neraka. Bukankah di masa kini, arwah orang yang sudah wafat masih disimpan dalam alam kubur, belum dimasukkan dalam surga atau neraka. Kemudian dengan worm-hole juga beliau dikembalikan pada malam yang sama saat belaiu berangkat.

Namun hal ini masih sebatas teori saja, yang masih perlu diteliti lebih jauh. Semoga bisa menambah khazanah pemikiran sobat little wawan semuanya.

Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.

Sumber :






 




Tulisan sebelumnya : 







No comments: