Assalamu alaikum wr wb.
Kali ini blog Little Wawan akan membahas mengenai sosok
arsitek terkenal, Le Corbusier. Namanya menjadi terkenal karena teori-teorinya
menjadi dasar dan menginspirasi arsitektur modern, meskipun banyak menimbulkan
kontroversi.
Lahir dengan nama Charles - Édouard Jeanneret – Gris, 6
Oktober 1887. Lahir berkebangsaan Swiss, namun akhirnya berkebangsaan Prancis.
Jeanneret muda banyak melakukan perjalanan
keliling Eropa, seperti Itali, Prancis, Jerman, Bulgaria, Yunani, juga
Turki, untuk berguru & bekerja pada berbagai arsitek, ahli Struktur, juga
seniman. Para mentor juga pimpinannya bekerja antara lain Charles L'
Eplattenier (ahli seni visual), René Chapallaz (seni arsitek), Auguste Perret
(ahli Struktur beton bertulang), Josef Hoffmann (ahli arsitektur), Peter
Behrens (arsitek). Berbagai pengalaman
dan ilmu yang didapat membentuk karakter Jeanneret muda dalam berkarya
arsitektural.
Setelah cukup banyak ilmu dan pengalaman yang didapat,
Jeanneret membuka praktek arsitektur, bekerja sama dengan sepupunya yaitu
Pierre Jeanneret. Pertemuan mereka dengan seniman kubisme, Amédée Ozenfant,
juga Fernand Léger, menciptakan gaya baru arsitektur kubisme. Selain itu
Jeanneret juga memperdalam ilmu lukis kubisme.
Kemudian Jeanneret membuka praktek arsitektur di Paris. Ia
mengganti namanya menjadi Le Corbusier, nama ini terinspirasi dari nama
kakeknya. Pada saat itu, sudah terbiasa seniman Paris mengganti namanya,
mungkin agar lebih dikenal dan unik terdengar. Di Paris Le Corbusier banyak
membuat karya berupa rumah tinggal. Salah satunya yang berjudul Maison
Citrohan, sebuah rumah 3 lantai, dengan bentuk seperti Bangunan industrial
modern. Sebuah gaya yang langka pada saat itu, terutama di kota Paris tahun
1920an. Beberapa karya rumah lainnya juga memiliki kesamaan penampilan, yaitu
bentuk persegi panjang, tanpa ornament, bentuk jendela kotak, finishing warna
sederhana, atapnya datar digunakan sebagai teras.
Pada jaman itu Paris berkembang menjadi kota besar yang
padat penduduknya. Di sisi lain ini menciptakan kondisi pemukiman rakyat yang kumuh.
Le Corbusier menawarkan konsep perkotaan yang menimbulkan kontroversi. Konsepnya
yaitu ‘Contemporary City’, yang dikembangkan menjadi ‘Radiant City’, sebagian
Paris dibongkar untuk dibangun gedung-gedung pencakar langit berbentuk seperti
salib yang diletakkan diatas lapangan rumput. Di sekeliling lapangan ada
jalan-jalan yang mengelilinginya. Le Corbusier berpikir bahwa nantinya pesawat
bisa mendarat diatas gedung. Gedung-gedung itu difungsikan untuk apartemen dan
untuk perkantoran. Namun desain ini ditolak oleh pemerintah pusat saat itu
yaitu rezim Vichy. Idenya juga mendapat banyak kritik dari kalangan arsitek. Le
Corbusier tidak menyerah, dia mencoba menerapkan konsepnya dalam skala kecil di
kota-kota lain, misalnya di Marseilles. Kemudian kesempatan besar datang saat
Le Corbusier mendapat tugas besar untuk menata kota Candigarh di Punjab India ,
beserta gedung-gedung pemerintahannya.
Le Corbusier memberikan pengaruh besar terhadap dunia
arsitektur, juga pengaruh terhadap pemikiran para arsitek di seluruh dunia
mengenai arsitektur modern dan masalah perkotaan.
Le Corbusier meninggal saat berenang di Laut Mediterania, 27
agustus 1965. Kemungkinan karena serangan jantung. Ia dimakamkan di halaman
Istana Louvre, bersebelahan dengan makam istrinya. Banyak seniman besar dan
tokoh Negara di seluruh dunia ikut berkabung dan mengirimkan bunga. Yayasan Le
Corbusier didirikan untuk melestarikan karya-karya beliau.
Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.
Sumber :
Tulisan sebelumnya : http://littlewawan.blogspot.com/2014/05/misteri-kota-petra-jordania.html
No comments:
Post a Comment