Thursday, May 15, 2014

Misteri kota Petra (Jordania)






Assalamu alaikum wr wb.

Pada kesempatan ini blog Little Wawan akan membahas misteri kota Petra. Sebuah kota kuno di Jordania, Timur Tengah. Dalam bahasa Yunani, petra artinya “batu”. Bangsa Arab menyebutnya Al-bitra. Kota yang sempat menghilang dari mata peradaban dunia ini, ditemukan kembali oleh Johann Ludwig Burckhardt, seorang arkeolog atau penjelajah dari Swiss, yang tertarik pada penjelajahan dunia & kebudayaan Timur Tengah dan Afrika. Pembahasan mengenai sosok penjelajah yang menarik ini, akan dibahas pada tulisan lainnya.






Kota Petra merupakan kota dengan Bangunan yang dipahat pada bukit bebatuan. Sehingga menciptakan keindahan arsitektur yang unik, sekaligus sebagai benteng pertahanan terhadap serangan musuh, juga kuat dalam menghadapi badai yang biasa terjadi di daerah gurun.

Ada beberapa versi mengenai penduduk kota Petra. Versi yang paling terkenal, yaitu penduduknya adalah suku bangsa Nabath/Anbath/Nabatean. Petra didirikan pada abad ke-6 SM oleh Raja Aretas IV. Kota ini dibangun dengan memahat tebing-tebing batu sehingga tercipta bentuk-bentuk pilar, jendela, pintu maupun dinding dari batu. Keahlian mereka memahat batu mungkin bisa disejajarkan dengan keahlian bangsa Mesir kuno dan Romawi. Untuk sistim pengairannya sudah mengenal hidrolis. Dikabarkan juga mereka sudah mengenal sistim saluran air bersih dan tangki penyimpanan air. Oleh penelitian arkeolog bangsa Nabath diketahui memuja dewa matahari, juga dewa-dewa lainnya.

Mulai abad ke-3 SM penduduk kota ini mengalami kemajuan secara ekonomi karena masuk dalam jalur perdagangan penting antara Mesir, jazirah Arab, dan Syam, juga India. Namun secara misterius peradaban kota menghilang. Kemungkinan karena pengaruh kekuasaan Romawi atau karena sebab lainnya.




Di dalam Al-quran, diceritakan mengenai “kaum Tsamud/Thamud”. Kaum Thamud digambarkan sebagai kaum yang berpindah-pindah, yang memiliki keahlian memahat gunung-gunung menjadi rumah/istana. Salah satu kota yang mereka diami adalah kota Al-hijr. Namun mereka masih menyembah berhala. Kemudian muncullah Nabi Shaleh as, yang berasal dari mereka sendiri, untuk menyerukan akidah yang benar yaitu menyembah Allah swt. Tapi kaum Thamud membangkang, malah menantang balik dan mengolok Nabi Shaleh as. Akhirnya Allah swt menurunkan azab yang mengerikan dan binasalah mereka secara total.

Dalam Al quran, mengenai binasanya kaum Tsamud disebut berulang-ulang.
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih. Ia berkata;"Hai kaumku, sembahlah allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlak kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih.
Dan ingatlah olehmu di waktui Tuhan menjadi menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.”(QS Al A'raf 73-74)
“Dan sesungguhnya penduduk (kota) Al-Hijr telah mendustakan para rasul, dan Kami telah mendatangkan kepada mereka (tanda-tanda) kekuasaan Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya. Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu (yang didiami) dengan aman. “(Surat Al-Hijr ayat 80-82).
“Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.” (Surat Al-A’raaf ayat 78).
“Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir adzab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. “(Surat Fushilat ayat 17).
“Dan (juga) kaum ‘Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka…” (Surat Al-Ankabut ayat 38)
“Dan (Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.” (Surat Al-Furqaan ayat 38)

Sampai sejauh ini, para arkeolog dan ahli agama beranggapan bahwa memang kaum Thamud-lah yang mendiami kota Petra, kota yang dipahat dari gunung/bukit batu, yang secara misterius menghilang penduduknya. Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.

Wassalam.
Salam dari kota pahlawan.

Sumber :

tulisan sebelumnya :

No comments: