![]() | ||
Penggambaran sosok Raden Patah (sumber : wacananusantara.org) |
Assalamu alaikum wr wb.
Bagaimanakah kabar sobat pembaca blog Littlewawan semuanya? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia.
Prolog
Setelah sebelumnya blog Littlewawan menulis artikel mengenai
Sunan Ampel dan Ki Ageng Bungkul, kali ini kami akan menuliskan tokoh lain yang
juga terkenal dalam sejarah Islam di Indonesia. Dialah Raden Patah, sultan
pertama di pulau Jawa. Gimana kisah beliau? So let’s check this out bro!
Asal-usul Raden Patah
Raden Patah/Fattah dilahirkan di Palembang, diperkirakan
pada tahun 1455. Masa kecilnya beliau dipanggil Jin Bun, nama etnis Cina. Lohh
kok Cina? Iya bro, soalnya ibu beliau adalah keturunan Cina.
Supaya gak tambah bingung, kita telusuri satu-satu. Berawal
dari kedatangan Laksamana Cheng Ho dari kekaisaran Cina di pulau Jawa. (kisah
Cheng Ho bisa baca disini.sejarah-cheng-ho) Dalam rombongan itu ikut seorang ulama Islam dari
Champa (Vietnam) bernama Syekh Quro dan putranya (Syekh Ban Tong), turun di
daerah Karawang. Lalu Syekh Ban Tong menetap di Gresik, menjadi ulama dan
pedagang.
Kemudian Syekh Ban Tong menikah dengan wanita keturunan Cina
bernama Siu Te Yo. Dari pernikahan mereka, lahir seorang putri bernama Siu Ban
Ci. Kenapa putrinya memakai nama marga sang ibu? I don’t know why…
Setelah Siu Ban Ci dewasa, dia menikah dengan seorang
pangeran kerajaan Mojopahit, yaitu Kertabumi. Tapi nasib Siu Ban Ci kurang
beruntung, saat sang suami menjadi raja Mojopahit (Brawijaya V Kertabumi), sang
putri harus diasingkan ke Palembang. Hal ini karena Raja Kertabumi sudah
menikah lagi dengan putri dari negeri Champa bernama Dwarawati yang sangat
dicintai oleh sang raja. Sedikit kisah Dwarawati muncul juga dalam kisah Sunan
Ampel (baca disini masjid-agung-sunan-ampel-dan-sejarahnya )
Singkat cerita, Ratu Dwarawati cemburu pada selir sang raja,
yaitu Siu Ban Ci. Dalam kondisi hamil Siu Ban Ci dikirim ke kadipaten Palembang
yang masih dibawah kekuasaan Mojopahit. Disana dia dititipkan pada adipati
Palembang bernama Arya Damar. Arya Damar masih memiliki hubungan kekerabatan
dengan Raja Kertabumi.
Akhirnya lahirlah putra dari Siu Ban Ci, diberi nama Raden
Fattah alias Jin Bun. Fattah berarti kemenangan, Jin Bun berarti orang kuat.
Setelah Rd Patah lahir, Siu Ban Ci menikah dengan Arya
Damar. Dari pernikahannya lahir Raden Kinsan (Rd Kusen), sebagai adik tiri Rd
Patah.
Dari kisah diatas, kita bisa beranggapan bahwa Rd Patah
memiliki darah keturunan Mojopahit, Champa, Cina. Namun beliau juga memiliki
kedekatan asal-usul dengan Palembang dan Gresik (koyok e kok mbulet yo).
Raden Patah menetap di Pulau Jawa
Setelah dewasa, Rd Patah dan Rd Kusen berlayar ke pulau
Jawa, karena tidak mau menggantikan kekuasaan Arya Damar di Palembang, tapi
lebih tertarik untuk mempelajari agama Islam kepada Sunan Ampel di Surabaya.
Adapun Sunan Ampel adalah keponakan dari Ratu Dwarawati dari negeri Champa
(Vietnam), jadi antara Rd Patah & Sunan Ampel masih punya hubungan
kekerabatan (rasanya pada jaman itu, semua orang seperti masih bersaudara
yahhh).
Tidak hanya berguru agama, Rd Patah juga menikahi salah satu
putri Sunan Ampel, yaitu Dewi Murtasimah. Kelak Rd Patah memiliki 3 orang
istri.
Setelah selesai nyantri di Surabaya, Rd Patah menetap di
Glagah Wangi, pesisir utara Jawa Tengah. Awalnya adalah sebuah hutan rawa,
dibangun menjadi pesantren, berkembang menjadi pedesaan. Sedangkan Rd Kusen memutuskan untuk mengabdi
pada kerajaan Mojopahit, akhirnya diangkat menjadi adipati di Terung
(Krian-Jawa Timur).
Waktu berlalu, daerah Glagah Wangi semakin maju. Berita ini
sampai juga pada Raja Kertabumi Brawijaya V dan ini membuatnya marah, karena
kuatir timbulnya kekuatan baru yang bisa menyaingi Mojopahit. Rd Kusen
diperintah untuk mengajak Rd Patah menghadap sang raja. Namun berkat nasihat
dari Sunan Ampel, Raja Kertabumi mau mengakui bahwa Rd Patah adalah putranya,
kemudian diangkat sebagai adipati di Glagah Wangi yang diganti nama menjadi
kota Demak, dengan ibukota Bintoro (disebut juga sebagai Demak Bintoro).
Disinilah awal mula berdirinya Kesultanan Demak, tahun 1475. Rd Patah menjadi
sultan yang pertama bergelar Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Palembang
Sayidin Panatagama.
No comments:
Post a Comment