Tuesday, July 7, 2015

Kisah Ki Ageng Bungkul

Pintu gerbang kompleks makam Ki Ageng Bungkul



Assalamu alaikum wr wb.

Gimana kabar sobat pembaca semua? Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.
Setelah artikel sebelumnya membahas Sunan Ampel, kali ini blog Littlewawan akan menulis mengenai sosok Ki Ageng Bungkul, yang tidak terlepas kaitannya dengan Sunan Ampel.

Makam Ki Ageng Bungkul berada di Taman Bungkul – Jl Raya Darmo Surabaya. Taman ini digunakan sebagai public area. Masuk ke area makam melewati sebuah gerbang kecil di dekat area wisata kuliner. Kemudian di dalam kita akan melewati mushola dan rumah penjaga makam. Kemudian kita masuk lewat pintu gerbang lagi ke dalam makam beliau. Di dalam kompleksnya juga ada beberapa makam lainnya, yaitu makam keluarga dan santri Ki Ageng Bungkul.

Jalan masuk ke makam melewati area wisata kuliner Taman Bungkul


Siapakah sosok Ki Ageng Bungkul ?
Menurut cerita sejarah yang diyakini masyarakat, beliau adalah keturunan keluarga pejabat kerajaan Mojopahit. Nama beliau sebelumnya adalah Ki Ageng Supo alias Mpu Supo. Setelah memeluk Islam beliau berganti nama menjadi Ki Ageng Mahmudin. Beliau juga ikut menyebarkan agama Islam di Surabaya.
Alkisah Raden Rahmat dari kerajaan Champa datang ke Mojopahit, kemudian diberi tanah di daerah Ampel – Surabaya. Dalam perjalanannya Rd Rahmat sempat mampir ke kediaman Mpu Supo. Kemudian Rd Rahmat meneruskan perjalanannya lalu menetap di daerah Ampel, kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Ampel.

Kisah Sunan Ampel baca disini. masjid-agung-sunan-ampel-dan-sejarahnya

Ki Ageng Bungkul memiliki putri bernama Dewi Wardah. Ki Ageng Bungkul ingin putrinya segera menikah, kemudian beliau memetik buah delima dari kebunnya, lalu dihanyutkan ke sungai Kalimas. Beliau bernazar bahwa siapa yang menemukan delima itu akan diangkat sebagai suami putrinya.

Esok harinya, beliau menyusuri Kalimas, lalu sampai di pesantren Sunan Ampel. Beliau menanyakan pada Sunan ampel siapa yang menemukan buah delima yang hanyut di sungai. Ternyata yang menemukan adalah seorang santri bernama Raden Paku.

Padahal Rd Paku sebenarnya akan menikah dengan putri dari Sunan Ampel, bernama Dewi Murtosiyah. Tapi Sunan ampel menganggap bahwa ini memang sudah suratan takdir, bahwa Rd Paku akan memiliki 2 istri, yaitu Dewi Wardah dan Dewi Murtosiyah. Kedua istrinya merupakan keturunan ulama terkenal.
Rd Paku selanjutnya dikenal sebagai Sunan Giri.

Demikian kisah  mengenai Ki Ageng Bungkul, semoga bisa bermanfaat buat sobat pembaca blog Littlewawan. Terimakasih.

No comments: